Ahli Hukum Pidana Mochamad Moro Asih: Semangat Santri Adalah Napas Moral Bangsa


Mediapintara.net-Jakarta —Dalam momentum Hari Santri Nasional, Ahli Hukum Pidana Mochamad Moro Asih, S.H., M.H., C.IH., C.LA., C.IL. menegaskan bahwa nilai perjuangan santri tidak hanya hidup dalam ruang keagamaan, tetapi juga menjadi fondasi moral dalam penegakan hukum dan keadilan di Indonesia.

Menurutnya, sejarah panjang bangsa ini menunjukkan bahwa santri tidak sekadar penuntut ilmu agama, tetapi penjaga nurani kebangsaan yang melawan ketidakadilan dengan cara berilmu, berakhlak, dan berintegritas. “Di tengah tantangan modernitas, semangat santri harus diterjemahkan sebagai keteguhan menegakkan kebenaran tanpa kompromi, termasuk dalam bidang hukum dan pemerintahan,” ujarnya.

Bung Moro menilai, santri adalah simbol moralitas hukum. Dalam perspektif hukum pidana, integritas dan kejujuran yang menjadi karakter santri merupakan pondasi utama bagi lahirnya aparatur penegak hukum yang bersih dari penyimpangan dan korupsi. “Keadilan tidak akan pernah hidup di ruang yang kehilangan nilai moral. Hukum tanpa jiwa etik hanyalah teks dingin yang mudah dipelintir oleh kepentingan,” tegasnya.


Lebih lanjut, ia menyebut bahwa semangat santri hari ini harus dikontekstualkan dalam kerja nyata, menolak praktik curang, memperjuangkan transparansi, dan menegakkan kebenaran sebagai bentuk ibadah sosial. “Jihad santri zaman ini bukan lagi mengangkat senjata, tetapi menegakkan integritas di tengah arus pragmatisme yang mengikis nilai-nilai kejujuran,” katanya menambahkan.

Menutup pandangannya, Bung Moro menyampaikan pesan bahwa Hari Santri Nasional bukan sekadar seremoni, melainkan pengingat bahwa hukum dan moral harus berjalan beriringan. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang memuliakan akhlak dan menjadikan nilai kejujuran sebagai hukum tertinggi,” pungkasnya.


Sumber Foto :  Pondok Pesantren Modern                                 Yanuba Madani      

Pimpinan Ponpes : KH.Zaenal Abidin SH.MH



(Red).

                

Lebih baru Lebih lama