Mediapintara.net-Tangerang, 18 September 2025 - Tragedi duka menimpa keluarga di Tangerang saat Muhammad Anggi Nur Fadillah, seorang anak remaja berusia 17 tahun yang biasa dipanggil anggi, tenggelam di Sungai Cisadane saat mencari ikan pada Selasa, 16 September 2025. Korban merupakan warga RT 002 RW 01 Kelurahan Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Saat awak media datang ke sana dan ngobrol langsung dengan Lilis Suryani selaku ketua Rt setempat.
Menurut keterangan Lilis, Anggi merupakan anak tunggal dalam keluarga dan tulang punggung keluarga karena orang tuanya tidak mampu dan ayahnya sakit-sakitan serta terkena diabetes.dia yang sangat diandalkan oleh orangtuanya.
Biasanya, Anggi bekerja sebagai tukang parkir jalanan dekat rumah, namun pada hari kejadian, ia memutuskan untuk mencari ikan di sungai karena mendengar bahwa sungai sedang banjir dan banyak ikannya.
"Waktu hari kejadian itu kan Anggi pulang markir sekitar jam 9 pagi tidur, gak lama dia bangun tuh, trus langsung aja nyelonong pergi ke kali ngga bawa apa-apa, karna dengar kali lagi bnyak ikan,padahal bibinya udah larang supaya anggi jangan pergi karna lagi hujan dan kali banjir tapi tetap aja dia ke kali karna mau cari ikan buat makan, " Ucap Rt.
Tapi kata bibinya waktu anggi pamit pergi mau cari ikan,Anggi sempat bercanda dengan bibinya, bilang ke bibinya" bi anggi pergi,bibi gak ketemu anggi lagi,sampai bibinya takut terus narik itu anak Supaya Kaga jadi pergi, " Tambah lilis.
Tapi karna niat mau cari ikan buat makan makanya larangan bibinya tidak di hiraukan. Anggi tetap pergi ke kali untuk mencari ikan dengan membawa serokan ikan seadanya.
Namun nahas nasib malang tidak bisa di tolak,Saat mencari ikan menggunakan cunit atau serokan ikan, Anggi terpeleset dan jatuh ke sungai hingga tenggelam. Ia sempat teriak minta tolong, namun karena jaraknya terlalu jauh dari orang lain yang juga sedang mencari ikan, pertolongan tidak datang tepat waktu.
Saat Anggi tenggelam dan minta tolong, ada orang yang sedang mencari ikan dengan perahu getek di seberang, namun jaraknya agak jauh sehingga tidak keburu sampai Anggi tenggelam dan gak tertolong.
Korban tenggelam sekitar jam setengah 12 siang dan baru ditemukan keesokan harinya jam 4 sore dengan bantuan warga dan orang pintar. Mayat Anggi ditemukan mengambang di atas sungai di tengah-tengah pusaran air. Tim SAR dan pihak kepolisian berhasil mengambil mayat Anggi, namun pihak keluarga tidak mengizinkan mayat tersebut diotopsi karena jelas terbukti bahwa itu adalah anak mereka.
Pada saat terjadinya musibah, orang tua korban sedang tidak di rumah karena sedang meminta surat rujukan dari puskesmas untuk periksa mata ayahnya. Kejadian ini sangat tragis dan menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga Anggi. Semoga keluarga Anggi dapat diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.
(Red).